MESKI SEDANG PUASA, TUBUH TETAP HARUS BEROLAHRAGA. BERIKUT ADALAH HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN SEBELUM OLAHRAGA SAAT PUASA RAMADHAN


 MESKI SEDANG PUASA, TUBUH TETAP HARUS BEROLAHRAGA. BERIKUT ADALAH HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN SEBELUM OLAHRAGA SAAT PUASA RAMADHAN



Olahraga masih diperlukan saat kita sedang melakukan puasa ramadhan. Namun untuk porsi dan waktunya harus lebih diperhatikan agar kita tidak menjadi lemas nantinya.


Lalu bagaimana caranya membuat tubuh tetap sehat dan bugar saat kondisi perut kosong? Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan agar olahraga bisa dilakukan : 


1. Waktu olahraga

Waktu menjadi hal penting pertama yang harus diperhatikan saat akan melakukan olahraga ketika bulan puasa. Sangat tidak disarankan untuk melakukan olahraga di siang hari ketika puasa berlangsung. Sebaiknya tidak dilakukan saat perut sedang dalam keadaan kosong. Waktu terbaik untuk melakukan olahraga di bulan Ramadhan adalah pada saat setelah berbuka, karena setelah berbuka tubuh mendapatkan energinya kembali dari makanan dan minuman.

Pilihan waktu lainnya yang dapat diambil adalah beberapa saat menjelang waktu berbuka puasa. Anda bisa berolahraga 30 sampai 60 menit menjelang berbuka karena mendekati waktu makan. Sehingga tubuh mendapat asupan energi kembali.


2. Olahraga yang baik dilakukan saat puasa

Setelah tadi kita memilih waktu, selanjutnya kita memilih jenis olahraganya. Jenis olahraga yang dipilih sebaiknya memiliki intensitas ringan sampai sedang seperti, jogging, berjalan atau bersepeda. Tidak disarankan untuk melakukan olahraga dengan intensitas yang lebih tinggi dari yang biasa Anda lakukan karena ditakutkan tubuh tidak mampu melakukannya.


3. Asupan makanan yang diperlukan

Saat Ramadan, tubuh diberi waktu dua kali untuk makan, yaitu saat sahur dan berbuka puasa (waktu maghrib). Waktu makan di bulan puasa agak berubah dibandingkan hari biasanya.

Selain itu, porsi makan mungkin juga dapat berubah. Namun, usahakan untuk tetap mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang sama seperti hari biasanya, tidak berlebih dan tidak kekurangan. Pastikan menu makanan tetap mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral untuk memenuhi kebutuhan zat gizi yang diperlukan tubuh. 

Karbohidrat merupakan energi utama bagi tubuh. Karbohidrat dapat mengembalikan kadar glukosa darah yang menurun saat berpuasa. Makan makanan yang mengandung karbohidrat kompleks dan serat (yang memiliki indeks glikemik rendah) diperlukan karena membantu melepaskan energi secara perlahan sehingga energi dalam tubuh tidak cepat habis.

Memakan makanan yang mengandung indeks glikemik rendah pada saat berbuka puasa bertujuan untuk meningkatkan cadangan karbohidrat. Jika mengonsumsi makanan yang mengandung indeks glikemik tinggi, maka kadar gula darah akan cepat meningkat tetapi akan cepat habis juga.

Konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat tinggi saat berbuka puasa untuk memaksimalkan cadangan glikogen otot dan kemudian konsumsi makanan yang mengandung lemak tinggi saat sahur untuk memperlambat pencernaan sehingga perut tidak cepat kosong.


4. Perbanyak minum

Dehidrasi dapat terjadi saat berolahraga apalagi dilakukan pada saat cuaca panas. Sehingga untuk mencegah hal ini terjadi, asupan cairan ke dalam tubuh harus diperhatikan. Asupan cairan yang disarankan adalah 1,5-2 liter per hari.

Selain itu, Anda juga disarankan untuk membatasi melakukan aktivitas fisik di siang hari untuk mencegah dehidrasi. Melakukan olahraga yang mengeluarkan banyak keringat di siang hari saat puasa dapat menyebabkan dehidrasi karena cairan tubuh hilang melalui keringat.


5. Perhatikan waktu tidur


Tips terakhir agar tetap bisa olahraga saat puasa adalah perhatikan waktu tidur. Orang dewasa memerlukan waktu tidur sekitar 7-9 jam per hari. Waktu tidur yang kurang dapat mempengaruhi kinerja tubuh.

Tidur siang mungkin kadang diperlukan untuk mempertahankan kondisi tubuh tetap sehat.


Nama : Assyfa Salsabila Putri 

NPM : 10821154

Kelas : 1MA19 




Comments